Sebuah Cerpen [Cerita-Penting]
Semua berkelebat dalam lamunanku..
Tentangmu, tentang kita, dan apalagi..kalo
bukan tentangku sendiri
Aku sedang jengah dengan diriku sendiri,
Ingin rasanya menuangkan apapun yang menggelayut dalam tubuh ini
Terlalu berat untuk aku biarkan membebani pundakku..
Entah apa itu,tapi hanya ‘seakan’
Semua membelitku tiada henti berhari-hari ini
Apapun menjelma menjadi kerusuhanku, dan...
mengenai puncaknya yaitu pada hari ini.
Hari ini...
Ah kawan, kau tahu aku sangat menantikan hari ini,
Hari dimana aku kan berdiri dengan anggun memandang dan menyaksikan
kebahagiaanmu bersanding dengannya
Hari dimana kan kuberikan senyum terindahku, dan kukatakan bahwa
semua ini memang harus kita syukuri bersama,
Kebahagiaanmu kan jadi bahagian dari kebahagiaanku juga,
Karna itu aku ingin ‘tampil cantik’,
Menyerupakan eloknya dirimu yang t’lah banyak memberi arti dalam
sepenggal hidupku,
Tapi semoga kau pun tahu hal yang membuatku rusuh adalah juga hari
ini..
Sebelum hari ini, aku benar-benar menyiapkan semua perlengkapanku
untuk ‘tampil cantik’
Ucapan tercantik yang pernah aku buat, kado cantik, bahkan telah
bertengger cantik sejak seminggu yg lalu, lengkap dengan plastik yg
membungkusnya
Aku berfikir, ‘aku telah siap tinggal membawanya pergi bersama ragaku
menghadiri upacaramu’
Ya, sejak seminggu yg lalu..
Kupersiapkan, mengingat kamulah sahabatku
Tak peduli berapa lama sikap utuhmu sebagai sahabat itu bertahan,
Tapi kau tetap sahabatku,
Karna mengingatmu adalah mengajarkanku atas apa yg bernamakan ketulusan..
Kau memberi banyak arti, kawan..
Lagi lagi, demi hari ini aku siapkan banyak hal untukku bisa ‘tampil
cantik’
Lamunanku pun sempat membongkar semua jenis baju yang aku punya,
yang kan kusandingkan bersama teduhnya jiwaku menyemarakkan upacaramu
Tapi tak jua kutemukan baju yg pas untukku ‘tampil cantik’
Akhirnya, aku paksakan mencarinya di tengah2 kesibukanku seminggu ini
3 hari, dan akhirnya akupun dapat apa yg aku cari untukku ‘tampil
cantik’
Aku setrika baju itu, dan aku siapkan dalam gantungan, lengkap,
Aku berfikir, ‘aku telah siap memasangkannya bersama raga ini
menghadiri upacaramu’
Kupersiapkan, mengingat kamulah sabahatku...
Aku tak mungkin melepaskan hari ini berlalu tanpa hadirku disana...
Tak mungkin, aku kembali bersalah sebagaimana aku tak mampu hadir di
hari bahagia kedua sahabat kita itu..
Aku tak ingin kembali salah
Dan aku kembali mengingat hari ini..
Aku begitu berharap aku benar-benar ‘tampil cantik’ disana,
Menyuarakan ucapan selamat dan doa dari mulutku yang kan langsung
bisa kau dengar,
Dengan senyum, atau bahkan air mata keharuanku karena kau telah
sampai di hari berbahagia ini..
Hari ini, aku benar-benar ingin ‘tampil cantik’
Hingga kau bisa melihatku bahwa aku benar-benar penuhi pintamu untuk
hadir disini
Mengingatmu adalah mengingatku sendiri,
Yang dalam perjumpaan kita menemukan alasan kenapa kau tetap sama dan
akupun juga sama
Begitulah yang dikatakan Tuhan, kawan..
Dan begitulah hidup saling memberi arti,
Kau lah sahabatku..
Karna itu,
Aku ingin segera sampai pada panggungku ‘tampil cantik’
Aku bersegera, menempuh kecepatan tak biasa, mengejar inginku ‘tampil
cantik’
Melaju...
Bermula pada titik [10.27],
dan berakhir pada titik [11.27]
“Untuk hari ini, Tuhan pun tak pernah ‘berkehendak lain’, tapi ini
memang kehendak-Nya,
Maafkanku...tak sempat benar-benar ‘tampil cantik’ didepanmu,”
~semoga selalu berbahagia, mengarakkan perahu, mendayung sampan
menuju satu tujuan, dan jangan pernah berhenti sebelum kau menemukan perjumpaan pada jejak-jejak rida Tuhan...~
Dan aku,
Dan aku,
Dan aku?? Menamakan diriku menjadi [KOMA].
Saat itu, menyerupa ‘bulan dan venus’, 2012
Menyenangkan ya, bisa d tengah2 orang yg kita sayangi di momen indahnya..
BalasHapustapi, kenapa ada kepesimisan,, utk bisa 'tampil cantik'?
tenang Neyla, bukan hanya aku saja yg bilang,,
You're beautiful,, yup, cantik hati pula..
:) tulisan yg bagus.
Thank you....
BalasHapustapi tampil cantik di tulisan ini sebenarnya tidak untuk dinaknai secara harfiah, karna itu aku kasih tanda petik.