Tuhan,
aku sedang belajar...
Apa memang
benar Tuhan, Kau sedang membuka kelas khusus untukku?
Jika iya, maka
aku ingin belajar,..
Aku ingin
belajar saat ini dari angin yang Kau sampaikan padaku, berhembus lembut tak
pernah tampak, tak tersentuh, namun kesegaran yang dibawanya tak terbantahkan,
membalutkan kesejukan..
Aku ingin
belajar dari burung yang Kau terbangkan di atas pekarangan ini, begitu lincah,
begitu merdu kicaunya, meski aku sama sekali tak mengerti celotehnya..berkicau
menanda ataupun tidak, tapi tetaplah indah..
Dan akupun
belajar dari segerombolan burung-burung yang ketika senja beranjak
pulang kembali ke sarangnya, begitu rukun... dan pada segerombolan burung yang terbang membentuk formasi 'V', bukanlah ketidaksengajaan, tapi bentuk itu menyimbolkan kekuatan, kepatuhan, saling menjaga, menopang kekuatan dan melawan
bahaya bersama...kokoh..
Aku ingin
belajar dari awan di langit sana, yang menampung ikhlas bermilyar-milyar
liter air dan menumpahkannya secara perlahan..teratur..dan bumipun basah
olehnya..
Aku ingin
belajar dari batu karang yang kau perlihatkan di laut-Mu, dia kokoh dan
tegar meski selalu dihempas ombak..menjadi pelindung bagi hewan-hewan laut yang
kecil, plankton..ikan..dan merasa aman bersamanya..
Aku ingin
belajar dari rumput yang menghiasi taman, hanyalah rumput yang selalu
diinjak, namun tidak pernah mati hanya karena selalu diinjak..
Aku ingin belajar dari bebatuan hitam di bawah air terjun itu, yang padanya kekuatan besar namun tetap akan cekung jika terus saja ditimpa tetesan air..batu sekeras itu luluh hanya karena [cinta] sang air..
Aku ingin
belajar dari bulan, yang begitu indah Kau tampakkan di atas sana... dia
tak pernah memiliki cahaya namun dia rela menjadi pantulannya, ikhlas menerima
dan ikhlas memberi...
Aku ingin
belajar dari dedaunan, yang menopang nafas pada tumbuhan, namun luruh
kapanpun ia rela...dan daun tak pernah sekalipun membenci angin..yang tlah membuatnya jatuh dan luruh pada bumi..
Aku ingin
belajar dari kupu-kupu yang selalu cantik itu, tumbuh cantik setelah menjalani
tempaan yang berat, setelah melalui proses hinaan dikala ia masih menjadi
ulat..
Aku ingin
belajar dari lebah yang mengambil sari bunga namun dia ikut membantu
penyerbukan, dia pun menghasilkan madu dari sarangnya, untuk dia sendiri?
Bukan. untuk manusia. Dan dia hanya menggunakan kekuatannya ketika merasa terganggu..
Lihatlah, mereka sungguh memberi kemanfaatan yang banyak..
Lihatlah, mereka sungguh memberi kemanfaatan yang banyak..
Dan terlebih, aku ingin belajar dari semut, yang tak pernah lupa bagaimana caranya peduli pada sesama,
selalu berjabat tangan ketika bertemu,
dan mengabarkan dari tempat kejauhan jika mendapat serpihan makanan,
dia selalu menyayangi, tak peduli seberapa jauh jarak yang harus ia tempuh demi memanggil teman-temannya dan mengajak mereka ke arah sumber makanan itu..
Aku pun masih
ingin belajar dari semut,
yang beriringan membentuk suatu jalur ketika mereka berpindah ke tempat yang baru,
beriringan..tak terpisahkan..dan mereka selalu mempunyai kesabaran yang utuh...
yang beriringan membentuk suatu jalur ketika mereka berpindah ke tempat yang baru,
beriringan..tak terpisahkan..dan mereka selalu mempunyai kesabaran yang utuh...
Mereka bersabar
dalam kebersamaan..
Mereka bersabar
dalam meniti langkah..
Mereka bersabar
menyatukan satu tujuan...
[bukankah
mereka tak pernah egois?]
Dan mereka
bersabar dalam menghadapi rintangan..
Jika saja
tiba-tiba ada air yang menghalangi jalan mereka, maka mereka menggenggam erat,
saling berpegangan tangan menjadikan diri sebagai jembatan untuk melalui
genangan air itu..
Dan dimanapun
mereka ada, bahaya yang mengancam hidup mereka pun nyata adanya...
Tapi mereka
tetap kokoh dan percaya diri,
Ya Tuhan,
mereka hanyalah semut, tak punya akal, tapi tingkah laku mereka sangat
bijaksana...
Akupun ingin
bermetamorfosis layaknya kupu-kupu yang sesungguhnya dia selalu indah, bahkan
ketika menjadi seekor ulat..
Ia indah karena
ketegarannya...
Ia indah karena
tempaan yang begitu banyak dalam hidupnya..
Maka aku ingin
belajar, Tuhan
Belajar dari
kehidupan yang sungguh luas ini...
Belajar
bagaimana cara melangkah dengan benar, agar aku tak terjatuh, agar aku tak lupa
arah..
Semestinya aku
tahu, bukan jalan yang patut disalahkan ‘mengapa ia licin?’, ‘mengapa ia penuh
bebatuan?’ tapi aku sendirilah yang harus sesekali menyeka kakiku dan menyiapkannya
agar selalu kuat untuk menapaki jalan dalam bentuk apapun..
Tuhan...aku
kini sedang belajar,
Ajarkanlah... segala
hal yang memang tak bisa kumengerti sebelumnya...
Ajarkanlah aku
bahkan jika aku harus menelan sepi dan tangis,
maka jadikan
sepi dan air mata itu juga sebagai penaku,
yang tentu telah
Kau pertajam sebelumnya
Ajarilah aku
untuk mengenali seperti apa penghapusku,
Penggarisku,
dan kertas
untukku belajar..
Aku ingin
belajar, Tuhan, dan aku sadar aku sedang belajar..
Pada sebuah
bangku dengan berbagai macam bentuk,
Pada sebuah
kursi, atau bahkan tikar,
pada sebuah
dinding atau papan untukku bersandar...
Semestinya dari
dulu aku sadar keberadaan ‘sekolah’ ini, Tuhan...
Agar aku tak
menyesal telah tertawa begitu keras,
telah menangis
begitu hebat,
telah kecewa
begitu besar,
telah kebingungan
begitu lama,
bahkan aku tak
seharusnya menyesal atas kebahagiaan yang diikuti dengan kesedihan, karna semuanya
berputar...
Aku semestinya
tahu bahwa inilah ‘sekolahku’..
pada sejumput
asa yang pernah tertinggal,
pada sebuah mimpi yang teramat samar,
pada setitik rasa yang berpendar,
dan pada sebongkah kepasrahan yang mengalun..
pada sebuah mimpi yang teramat samar,
pada setitik rasa yang berpendar,
dan pada sebongkah kepasrahan yang mengalun..
maka itukah ‘pelajaran-Mu’ hari ini, Tuhan?
(08/01/13)
~feeling like a
fool~
Bagus....
BalasHapusthanks Eros IR...
Hapusthanks Zaairul haq..
BalasHapus